Melanjutkan postingan sebelumnya
yang belum rampung, berikut my7top
merampungkannya dalam 7 Fenomena Tubuh Manusia
(Bag. 2). Cekidot, gan.
4. Deja Vu
Content Source : 14dejavu.wordpress.com
“Suatu hari kalian pergi ke sebuah tempat untuk pertama
kalinya, namun kalian merasa familiar dengan tempat tersebut-seperti pernah
berkunjung sebelumnya. Dilain hari kalian mengalami sebuah kejadian/peristiwa,
anehnya kalian juga merasa pernah mengalami kejadian tersebut, walaupun tidak
tahu pasti kapan waktunya. Kalian merasa waktu, tempat dan suasananya pernah
kalian alami. Kalian berpikir apa yang sebenarnya terjadi pada diri kalian”.
Saya juga pernah mengalami hal
tersebut-sekitar dua atau tiga kali mungkin. Saya juga sempat berpikir ada yang
aneh dengan diri saya, namun saya hiraukan perasaan tersebut. Suatu ketika saat
saya sedang surfing di internet saya
menemukan sebuah artikel tentang Deja Vu yang
pengertiannya sangat persis dengan kejadian aneh yang pernah saya alami tersebut.
Ya, itulah Deja Vu. Deja Vu (telah melihat) merupakan bahasa
Perancis yang mempunyai beberapa turunan kata darinya, yaitu Deja Vecu (telah mengalami), Deja Senti (telah memikirkan), dan Deja Visite (telah mengunjungi). Hal-hal
tersebutlah yang sering terjadi pada seseorang yang mengalami Deja Vu.
Istilah Deja Vu sendiri pertama kali dikemukakan oleh seorang ilmuwan
Perancis bernama Emile Boirac
pada tahun 1876. Beliau juga yang pertama kali meneliti tentang fenomena aneh yang
satu ini.
Deja Vu juga memiliki lawan kata, yaitu Jamais Vu (tidak pernah melihat). Dalam hal ini Jamais Vu memiliki pengertian, yaitu sementara waktu tidak mengingat sebuah
peristiwa dan atau tidak mengenal seseorang yang sebelumnya sudah dialami dan
dikenal. Kalian pasti juga pernah mengalami kejadian seperti ini ‘kan?
Sebelum kita lebih jauh membahas
tentang Deja Vu, baiknya kita
mengetahui istilah Recognition Memory terlebih dulu. Recognition Memory sendiri (memori pengenal) memiliki pengertian
sebagai berikut :
“sebuah jenis memori yang menyebabkan kita menyadari
bahwa apa yang kita alami sekarang sebenarnya sudah pernah kita alami
sebelumnya”.
Otak kita berfluktuasi pada dua
jenis Recognition Memory, yaitu Recollection dan Familiarity. Dalam Recollection (pengumpulan kembali)
otak kita dapat dengan seketika mengingat tentang sebuah kejadian dengan
kejadian sebelumnya. Misalnya, ketika kalian melihat seorang perempuan di mall
yang ramai di hari Minggu, seketika itu pun kalian ingat bahwa kalian sudah
pernah melihat perempuan itu tiga hari yang lalu di kantor tempat kalian
bekerja.
Namun berbeda kejadiannya dalam Familiarity.
Ketika kalian melihat perempuan tersebut di mall, kalian tidak tahu kapan
pastinya kalian melihat sebelumnya. Familiarity
inilah yang sering menjadi dasar adanya Deja
Vu. Menurut penelitian, sekitar 60%-70% orang di dunia pernah mengalami
peristiwa sejenis setidaknya satu kali yang bisa berupa pandangan, suara,
perasaan atau pun bau.
Untuk menjelaskan fenomena aneh
ini, telah banyak ilmuwan dan peneliti yang mengajukan teorinya, walaupun belum
sepenuhnya dapat menjawab setiap misteri yang ada. Bahkan Emile Boirac pun yang notebenya orang yang pertama kali meneliti Deja Vu tidak perah secara tuntas
menyelesaikan hal ini.
Sudah banyak peneliti yang berusaha
mencari tahu jawabannya. Setidakya ada sekitar empat puluh teori berbeda yang
diajukan untuk menjelaskan kejadian ini, dari gangguan syaraf sampai dengan
peristiwa paranormal. Dari empat puluh teori yang ada, tentunya saya tidak bisa
menulis semuanya. Saya hanya akan memberikan beberapa teori diantaranya saja.
Dari Sigmund Freud seorang psikolog legendaris yang pernah
dimiliki dunia, juga sering dikenal sebagai Bapak Psikoanalisis pernah mengibaratkan otak kita seperti gunung
es yang ada di laut. Gunung es tersebut dibagi menjadi dua bagian-atas dan
bawah-yang dipisahkan oleh permukaan air laut yang diasosiasikan sebagai batas
kesadaran otak kita. Bongkahan es yang ada di atas permukaan air sebagai
pikiran sadar dan yang di bawah
permukaan air sebagai pikiran bawah sadar kita.
Content Source : cakepane.blogspot.co.id
Dari gambar di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa sebagian besar informasi yang pernah kita peroleh sebelumnya
sebenarnya tersimpan di alam pikiran bawah sadar (bongkahan di bawah permukaan
air), hanya sedikit yang muncul sebagai pikiran sadar kita (bongkahan di atas
permukaan air). Dengan kata lain hanya sebagian kecil informasi yang kita ingat.
Inilah yang menjadi prinsip dan dasar utama dari Deja Vu.
Berikut beberapa teori untuk
menjelaskan terjadinya Deja Vu.
·
Gangguan Akses Memori
Teori ini menjelaskan bahwa
secara spontan kita mengingat ingatan bawah sadar kita. Ingatan tersebut tidak
sepenuhnya muncul ke permukaan, namun hanya bocor kecil saja, sehingga kita
hanya mengingat sebagian kecil ingatan tersebut. Teori ini juga digunakan
sebagai landasan teori berikutnya.
Sebelum kita berlanjut ke teori
berikutnya, ada satu istilah lagi yang perlu kalin ketahui, yaitu subliminal. Subliminal berasal dari dua
kata dari bahasa Latin yaitu ‘sub’
yang artinya bawah dan ‘limin/limen’
yang artinya ambang batas. Secara artian psikologi subliminal memiliki makna beroperasi di bawah sadar.
·
Perhatian yang Terpecah
(Teori Ponsel)
Teori kedua ini berasal dari
penelitian dr. Alan Brown
bersama partner-nya, Elizabeth Marsh,
yang menggunakan metode dengan cara memberikan sugesti subliminal pada subjek
penelitiannya. Dari penelitian tersebut mereka mengambil kesimpulan bahwa :
“Ketika perhatian terpecah, secara subliminal otak akan
menyimpan setiap informasi yang ada di sekitar dalam keadaan kita tidak
menyadarinya. Ketika kita mulai fokus, informasi yang telah tersimpan secara
subliminal tadi akan ‘terpanggil’ keluar dan seketika itu pun kita akan merasa
familiar terhadap sebuah hal. Layaknya bongkahan es dari bawah muncul ke
permukaan”.
Misalnya, ketika kita sedang
mengobrol dengan teman, kita tidak akan fokus pada kondisi dan keadaan
rumahnya, namun ketika kita sudah mulai fokus, kita akan merasa familiar dengan
rumah tersebut. Oleh karena itu, dalam teori ini tidak ada hubungannnya dengan
kejadian masa lalu. Singkatnya kita tidak memerhatikan keadaan dan kondisi
sekitar sebelumnya.
·
Memori dari Sumber Lain
Pada dasarnya teori ketiga ini
sama dengan teori yang kedua, namun teori ini setuju dengan adanya hubungan
dengan masa lalu. Dalam teori ini, otak kita telah menyimpan banyak memori dari
setiap hal yang pernah kita alami sebelumnya, seperti membaca buku, menonton
film, mendengarkan radio, dsb. Setiap memori dan ingatan tersebut disimpan di
pikiran bawah sadar.
Misalnya, suatu ketika kalian
pergi ke sebuah tempat untuk pertama kalinya dan merasa familiar dengan tempat
tersebut. Sebenarnya kalian pernah melihat tempat tersebut di sebuah film
sebelumnya, namun kalian tidak ingat dengan film tersebut.
·
Teori Pemrosesan Data
(Visi yang Tertunda)
Teori pemrosesan data dikemukakan
oleh Robert Efron pada tahun
1963. Beliau melakukan penelitian di RS Veteran Boston. Teori ini berhubungan
dengan cara otak kita menyimpan sebuah memori ingatan jangka panjang dan juga jangka
pendek.
Beliau menyatakan bahwa setiap
informasi yang kita peroleh akan masuk ke dalam pusat pemrosesan data di otak.
Respon syaraf yang terlambat dikarenakan informasi yang kita terima melewati
lebih dari satu jalur merupakan penyebab terjadinya Deja Vu.
(Baca selengkapnya di sini)
5.
Telekinesis
Content Source : www.pinterest.com
Selanjutnya ada salah satu
fenomena yang cukup kontroversial di dunia, yaitu telekinesis. Telekinesis masih dianggap menyimpan
banyak misteri yang belum bisa dipecahkan oleh sains dan ilmu pengetahuan. Tidak
seperti halnya telepati yang lebih diterima oleh sains, telekinesis masih
sedikit janggal untuk diungkap. Walaupun seperti itu, telekinesis cukup
diterima oleh kalangan ilmuwan dan peneliti.
Sebelum kita lebih jauh lagi
membahas telekinesis, ada baiknya kita mengetahui istilah yang satu ini-Psychokinesis. Pada dasarnya psychokinesis
memiliki makna yang sama dengan telekinesis. Istilah telekinesis ini pertama
kali disebutkan oleh peneliti paranormal asal Rusia bernama Alexander N. Aksakof pada tahun
1890, sedangkan psychokinesis diperkenalkan pertama kali oleh penulis berkebangsaan
Amerika bernama Henry Holt
(1914) yang diadopsi oleh sahabatnya
yang seorang paranormal Amerika bernama J.
B. Rhine (1934) untuk merujuk pada kemampuan
seseorang mengubah hasil lemparan dadu.
Istilah telekinesis/psychokinesis
juga memiliki arti sebagai sebuah
kemampuan untuk mengangkat, menggetarkan, membengkokkan, mematahkan dan
menggerakkan benda dari jarak jauh, termasuk juga kemampuan untuk mengangkat
diri sendiri agar melayang di udara-levitation.
Jadi, apa yang
membedakan antara telekinesis dan psychokinesis? Yang membedakan kedua istilah
tersebut adalah psychokinesis lebih lazim digunakan oleh kalangan peneliti dan
komunitas parapsikologi, sedangkan telekinesis lebih sering digunakan dalam
karya buku, film atau pun dalam budaya populer.
Konsep dasar mengenai
psychokinesis ialah bahwa argumen kalau semua benda memiliki energi. Ini
membuat kita dapat menggerakkan benda tersebut dengan cara menghubungkan energi
mental yang kita miliki dengan energi yang dimiliki oleh benda tersebut.
Walaupun terdengar sederhana, kemampuan ini membutuhkan latihan konsentrasi
yang rumit. Kemampuan menggerakkan benda ini bisa berupa menggerakkan hal-hal
kecil seperti atom (Mikro PK), sampai dengan menggerakkan benda besar seperti
sendok (Makro PK).
Kemampuan membengkokkan sendok
mungkin sudah sering digunakan sebagai salah satu pertunjukkan sulap saat ini.
Properti yang digunakan dalam pertunjukkan tersebut merupakan properti yang
disediakan oleh pesulap itu sendiri. Tetapi bagaimana
jika properti yang digunakan dalam pertunjukkan itu adalah properti yang
disediakan oleh orang lain?
Para skeptik menggunakan
pertanyaan di atas sebagai cara untuk membuktikan apakah kemampuan tersebut
benar-benar nyata atau hanya trik belaka. Para skeptik ini pun ingin
membuktikannya kepada seorang perempuan bernama Nina Kulagina yang mengklaim dirinya memiliki kemampuan
psychokinesis ini. Namun karena ia lebih sering berada di Sovyet, maka
dialihkan kepada seorang laki-laki bernama Uri
Geller yang juga mengklaim dirinya memiliki kemampuan psychokinesis
yang didapatkannya dari makhluk ekstraterestrial dan kejadian supranatural.
Dengan alasannya itu, para skeptik semakin terdorong untuk mengungkap apa yang
ada dibaliknya.
Para skeptik ini pun berusaha
mencari jawaban dari pertanyaan, apakah Uri Geller ini
benar-benar memiliki kemampuan psychokinesis atau hanya merupakan salah satu
trik sulap belaka?
Oleh karena itu, seorang skeptik
bernama James Randy ingin
membuktikannya (1973). Dalam acara yang bernama Tonight Show yang dipandu oleh Johny
Carson, Carson meminta pada Randy untuk membongkar rakayasa Geller
dengan cara menyediakan properti yang bukan dari pihak Geller sendiri.
Acara ini pun dimulai, dengan
beberapa gelas yang disusun rapi di atas meja, salah satu diantaranya berisi
air, tugas Geller adalah menebak gelas mana yang berisi air, tetapi Geller
salah menebaknya. Pertunjukkan ini juga sering disebut dengan Hand Dowsing. Inilah awal kejatuhan dari Uri
Geller.
Pada tahun 1996, dalam acara Noel’s House Party, Geller diminta
untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya, yaitu membengkokkan sendok menggunakan
pikiran. Namun, tanpa diketahui oleh Geller ada kamera tersembunyi yang merekam
ia sedang membengkokkan sendok tersebut menggunakan dua tangan sambil berdiri.
Berdasarkan dua kejadian di atas,
ada seorang pengusaha bernama Gerald
Fleming yang menyediakan hadiah berupa uang tunai senilai 250.000
poundsterling kepada Uri Geller untuk menunjukkan kemampuannya lagi dalam hal
membengkokkan sendok dengan keadaan yang telah diatur sebelumnya. Namun, hingga
saat ini Geller belum pernah mengklaim tantangan dari Fleming ini.
Bahkan James Randy lebih berani
lagi dengan menawarkan hadiah uang tunai sebesar 1 juta US dollar bagi siapa
saja yang mampu menunjukkan kemampuan psychokinesis atau kemampuan supranatural
lainnya dengan keadaan yang telah disepakati bersama sebelumnya. Tantangan ini
pun belum dilakukan oleh siapa pun sampai sekarang.
Ketiadaan bukti psychokinesis ini
pun pernah diteliti oleh United States
National Academy of Sciences atas perintah Institut penelitian militer
Amerika pada tahun 1986. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada bukti ilmiah adanya kemampuan
psychokinesis sebagai salah satu kemampuan tersembunyi yang dimiliki oleh
manusia.
Lalu timbul pertanyaan, bisakah kita membuktikan psychokinesis secara ilmiah?
Dapatkah juga kita membuktikan bahwa psychokinesis adalah kemampuan alami yang
dimiliki oleh manusia? Jika jawaban atas kedua pertanyaa tersebut adalah
YA, bisakah kita melakukannya jika keadaan telah diatur
sebelumnya?
Jika psychokinesis adalah
kemampuan supranatural yang berasal dari roh, wajar saja jika tidak ada yang
bisa membuktikannya secara ilmiah, bukan?
Berkenaan dengan hadiah senilai 1
juta US dollar yang ditawarkan oleh James Randy Foundation di atas, sampai
sekarang tawaran tersebut masih berlaku bagi siapa saja yang bisa menunjukkan
kemampuan psychokinesis sejati atau pun kemampuan supranatural lainnya. Jika
kalian bisa membuktikan hal tersebut, kalian bisa menunjukkan kemampuan yang
kalian miliki langsung kepada pihak James Randy Foundation. Mungkin saja kalian
bisa meraih hadiah 1 juta US dollar tersebut dan menjadi miliarder baru.
(Baca selengkapnya di sini)
Baca
artikel selanjutnya dalam 7 Fenomena
Tubuh Manusia (Bagian 3), ya guys :) :) :)
Content
Source : enigmablogger.com
No comments:
Post a Comment