Translate

Saturday, May 27, 2017

Inilah 7 Sifat Orang-orang Negara Maju



 
Image Source:  siswa.top
            Negara kita adalah negara Indonesia, dengan ribuan gugusan pulaunya yang sangat indah. Negara kita adalah  negara yang kaya raya akan sumber daya alamnya, di dalam perut bumi Indonesia kita bisa menemukan beragam jenis logam mulia layaknya emas, perak dan platinum yang sangat berharga. Kita juga bisa menemukan batubara, minyak bumi dan gas alam yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Disamping itu, Indonesia juga adalah negara yang kaya akan kebudayaannya. Indonesia adalah tempat hidup bagi kurang lebih 250 juta orang dengan berbagai macam agama, suku dan bahasa daerah yang tidak ternilai harganya. Tidak ada satu pun negara di dunia ini yang kekayaan budayanya melebihi kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Lalu timbul sebuah pertanyaan yang cukup miris, mengapa negara sebesar dan sekaya Indonesia sampai saat ini masih digolongkan sebagai negara berkembang, bukan negara maju? Padahal dengan melihat fakta-fakta singkat di atas sangat mungkin bagi Indonesia untuk menjadi negara yang kuat dan maju.
Image Source:  nasional.news.viva.co.id
Kita bisa melihat negara tetangga kita – Singapura – yang luasnya tidak lebih luas daripada DKI Jakarta, tetapi negara tetangga kita itu lebih maju dari Indonesia. Padahal Singapura adalah negara kecil dengan sumber daya alamnya yang tergolong sangat kurang, tetapi pada kenyataannya dengan keterbatasannya itu Singapura telah menjelma menjadi sebuah negara yang sangat diperhitungkan di dunia. Singapura kini menjadi tempat transit kapal-kapal dari Eropa menuju Cina atau pun Jepang, dan sebaliknya. Dengan keuntungannya yang tidak sedikit itu, Singapura bisa membangun negaranya menjadi negara maju walaupun luasnya jauh lebih sempit dibandingkan negara-negara tetangganya – terutama Indonesia.
Lebih jauh lagi, kita bisa melihat negara Jepang. Jepang adalah sebuah negara yang masih satu kawasan dengan Korea Selatan dan masuk dalam benua Asia. Kita pastinya mengetahui bahwa luas Jepang masih jauh lebih sempit dibandingkan dengan Indonesia, tetapi faktanya dengan luasnya itu Jepang telah menjelma menjadi salah satu negara dengan ketahanan ekonomi terbaik di dunia. Sama halnya dengan Singapura, Jepang pun adalah negara dengan sumber daya alam yang terbatas.
Image Source:  www.koran-jakarta.com
Masih terus timbul sebuah pertanyaan sederhana, mengapa mereka – Singapura dan Jepang - bisa menjadi negara yang lebih maju dibandingkan dengan kita – Indonesia? Jawabannya ialah sumber daya manusia merupakan kuncinya. Mereka bisa mengelola sumber daya alam yang terbatas itu dengan cara yang paling optimal oleh manusianya. Mereka memang tidak memiliki emas, minyak bumi dan batubara seperti kita, tetapi mereka memiliki pengelolaan yang jauh lebih baik di bidang sumber daya manusianya. Mereka melatih dan mendidik manusia mereka menjadi orang-orang dengan kemampuan lebih dibanding kita. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita masih tertinggal dalam hal pengelolaan sumber daya manusia dibandingkan mereka.
Seperti yang telah saya singgung di atas bahwa orang-orang mereka itu dididik dan dilatih untuk memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan orang-orang kita. Mereka membiasakan hal-hal yang tergolong sepele dan kecil sebagai bentuk pendidikan untuk dilakukan dalam keseharian. Sebagai contoh, saya berkeyakinan bahwa, “Kita tidak akan maju sebelum kita bisa menjaga kebersihan”. Memang terdengar sepele, namun menjaga kebersihan adalah salah satu ciri yang dimiliki oleh mereka. Mereka sangat menjaga kebersihan dan kerapihan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Lebih jauh lagi, masih banyak kebiasaan dan sifat dari orang-orang negara maju yang patut kita contoh. “Ambillah yang baik dan buanglah yang buruk”. Berikut my7top membagikan tentang 7 Sifat Orang-orang Negara Maju.
1.      Disiplin
Image Source:  phinemo.com
Disiplin adalah sifat paling mencolok dari orang-orang yang tinggal di negara maju. Mereka selalu disiplin dalam berbagai hal. Aturan dan hukum selalu mereka patuhi dengan baik. Mereka meyakini bahwa dengan mematuhi segala peraturan yang ada akan membuat hidup mereka lebih tertata, terutama ketika ada di lingkungan sosial umum. Dan keyakinan mereka itu memang benar, disiplin telah membawa manfaat yang sangat banyak bagi kehidupan mereka.
Jika boleh saya memberikan contoh ialah mengenai fungsi trotoar untuk pejalan kaki. Kita bisa melihat trotoar di Singapura atau pun Jepang yang difungsikan sesuai peruntukkannya. Trotoar di sana hanya digunakan untuk pejalan kaki saja, tidak ada kendaraan bermotor yang melewati atau pun pedagang kaki lima yang menggunakan trotoar sebagai tempat jualannya. Ini membuktikan bahwa mereka memang mematuhi peraturan yang ada dengan sangat baik. Cerminan ini membuktikan bahwa mereka memang mematuhi hukum dan peraturan yang ada.
Image Source:  www.merdeka.com
Berbicara disiplin tidak akan lengkap tanpa membahas mengenai waktu. Terkadang disiplin diidentikkan dengan ketepatan waktu. Pernyataan tersebut tidaklah salah karena mereka sangat menghargai waktu layaknya mereka menghargai uang – time is money. Ketika mereka ada sebuah acara atau pun jadwal yang harus dipenuhi, mereka akan menepatinya sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan.
Sebagai contoh adalah ketika ada sebuah acara seminar yang dijadwalkan akan dimulai pada pukul 08.00, maka mereka akan datang ke seminar tersebut setidaknya 15 atau 30 menit sebelum acara dimulai, sehingga ketika pukul 08.00 tiba acara tersebut benar-benar dimulai. Mereka tidak akan menunda-nunda acara 15 atau pun 30 menit lagi karena mereka meyakini bahwa membuang-bunag waktu seperti penundaan yang tidak jelas adalah hal yang sia-sia.

2.      Kerja Keras
Image Source:  rifa.co.id
Kerja keras adalah sifat yang dimiliki oleh orang-orang sukses. Mereka tahu bahwa kesuksesan tidak dapat diraih dengan mudah dan hanya malas-malasan saja, jadi mereka akan keluar dari zona nyaman dan akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan apa yang mereka impikan dengan kerja keras. Dan sifat inilah juga yang sering kita temukan pada orang-orang di negara maju, seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Dari data yang saya peroleh menyatakan bahwa jam kerja yang dimiliki oleh seorang pegawai Jepang adalah sekitar 2.450 jam per tahun dan pegawai Amerika Serikat adalah 1.957 jam per tahunnya. Di Inggris saja seorang pegawai dapat bekerja selama 1.911 jam per tahun, di Jerman selama 1,870 jam per tahun dan di Perancis adalah 1.680 jam per tahun. Kita pastinya tahu bahwa negara-negara tersebut adalah contoh dari negara-negara maju yang ada di dunia.
Image Source:  sorot.news.viva.co.id
Tetapi ketika kita melihat data yang lain, Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan jumlah jam kerja terbanyak. Asumsikan saja seorang pegawai bekerja selama 8 jam sehari dengan 5 hari kerja tiap minggunya, hitungan kasarnya adalah 40 jam per minggu dan 2.080 jam tiap tahunnya – lebih tinggi dibandingkan Amerika. Tetapi mengapa kita masih belum bisa semaju mereka? Kita tidak bisa mengelak bahwa mereka memang memiliki jam bekerja yang lebih sedikit dibandingkan kita, tetapi mereka bekerja secara lebih efisien dan tertata rapi. Jadi, walaupun jam kerja kita lebih banyak daripada mereka, mereka tetap unggul dalam hal keefisienannya. Efisiensi adalah hal yang sangat penting dalam kemajuan sebuah bangsa.
Contohnya adalah sebagai berikut. Seorang pegawai Jepang bisa menyelesaikan sebuah mobil hanya dalam waktu 9 hari, tetapi seorang pegawai kita membutuhkan waktu selama kurang lebihnya 47 hari untuk menyelesaikan sebuah mobil dengan kualitas yang sama. Jadi, bisa dikatakan bahwa seorang pegawai Jepang itu sama dengan 5 orang pegawai kita. Ini mencerminkan bahwa efisiensi pegawai Jepang lebih tinggi dibandingkan kita.

3.      Pantang Menyerah
Image Source:  www.kompasiana.com
Sifat tidak mudah menyerah adalah hal yang patut untuk dimiliki oleh setiap orang. Pantang menyerah adalah simbol bagi diri tiap orang akan kegigihannya dalam memperjuangkan sebuah hal. Kita pasti mengetahui bahwa tidak ada impian yang dicapai tanpa adanya kegigihan sebelumnya. Kegigihan atau pantang menyerah ini adalah jalan yang harus ditempuh oleh setiap orang untuk mencapai kesuksesannya. Adalah hal yang sangat tidak masuk akal bagi seseorang yang ingin mencapai impiannya tanpa berjuang dan pantang menyerah terlebih dulu.
Kita pastinya telah mengetahui sejarah mengenai Jepang yang dulu pada Perang Dunia II mengalami kekalahan, bukan? Dua kota Jepang - yaitu Hiroshima dan Nagasaki - pada saat itu dijatuhi bom atom oleh sekutu yang menyebabkan Jepang menyerah dan kalah di Perang Dunia II.
Sebelumnya juga Jepang adalah negara yang tertutup dari dunia luar, yaitu pada saat Jepang dipimpin oleh kekaisaran Tokugawa. Orang dari dalam Jepang dilarang keluar dan orang dari luar Jepang dilarang masuk ke Jepang. Hal ini membuat Jepang menjadi negara yang tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Dan setelah itu juga ada sebuah peristiwa penting, yaitu restorasi Meijin (Meijin ishin) yang memaksa Jepang untuk beradaptasi dengan perubahan yang tidak mudah tersebut.
Image Source:  lingkarannews.com
Seperti yang telah saya singgung di atas mengenai Jepang yang kurang dalam hal sumber daya alamnya, Jepang adalah negara yang miskin SDA karena mereka harus mengimpor bahan mentah, seperti minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu. Bahkan sebesar 85% energi yang dibutuhkan oleh Jepang merupakan energi yang diimpor dari negara lain, seperti Indonesia.
Tetapi dengan semua kekurangan dan keterbatasannya tersebut Jepang saat ini telah menjelma menjadi salah satu negara yang kuat ekonominya. Jepang memang hancur saat kalah di Perang Dunia II, tetapi mereka tidak menyerah begitu saja terhadap keadaan. Mereka berubah lebih baik dengan cepat seiring berjalannya waktu. Ini membuktikan bahwa orang-orang Jepang memang orang-orang yang tidak kenal akan kata menyerah.
Bahkan ada yang unik dari Jepang dan kegagalannya itu, di Jepang ada sebuah ilmu yang dikhususkan untuk membahas tentang kegagalan dan belajar dari kegagalan itu. Ilmu ini di Jepang disebut dengan shippaigaku (Ilmu Kegagalan).

4.      Budaya Membaca
Image Source:  log.viva.co.id
Bagi beberapa orang, membaca merupakan sebuah kegiatan yang membosankan, apalagi jika topik yang dibahas tidak sesuai dengan kesenangannya. Tapi tidak ada salahnya bagi kalian yang belum punya hobi yang satu ini untuk mencoba memulai membaca. Tidak perlu yang berat-berat, seperti politik, hukum atau pun ekonomi; bagi kalian yang baru pemula dalam membaca bisa kalian awali dari membaca komik, novel atau pun cerpen. Hal ini saya sarankan sebagai pembiasaan kepada diri kalian yang belum terbiasa membaca untuk lebih termotivasi lagi dalam membaca. Ketika kalian telah membaca habis sebuah buku, niscaya kalian akan terdorong lagi untuk membaca buku-buku berikutnya. Lalu apa hubungannya membaca dengan sifat orang negara maju?
Tentu ada hubungannya. Orang-orang di negara maju - seperti Jepang  contohnya - memiliki kebiasaan untuk membaca buku. Dari anak-anak hingga orang dewasa memiliki hobi yang satu ini. Hal ini mereka juga lakukan bukan hanya saat duduk santai di rumah, tetapi ketika berdiri di dalam kereta pun mereka tetap membaca.
Image Source:  www.bimba-aiueo.com
Penerbit manga (komik bergambar) di Jepang juga telah membuat komik yang berisi tentang materi-materi pelajaran setingkat SD, SMP bahkan SMA. Subjek yang dibahas pun sangat bervariasi, seperti sejarah, biologi dan bahasa yang disajikan secara menarik sehingga membuat pembacanya tidak akan cepat bosan. Secara tidak langsung juga, hal ini akan menambah minat baca orang-orang Jepang.
Hal lain yang mendukung orang-orang Jepang untuk suka membaca adalah kecepatan terjemahan dari buku-buku asing. Buku-buku yang asalnya berbahasa asing, seperti bahasa Inggris, Jerman dan Perancis, sangat cepat terjemahannya ke dalam bahasa Jepang. Setidaknya beberapa minggu setelah buku dengan bahasa asli terbit, buku dalam terjemahan bahasa Jepang pun telah terbit. Konon, kecepatan terjemahan buku-buku ini sudah dimulai sejak tahun 1684, seiring dengan dibangunnya institut penerjemah dan terus berkembang hingga saat ini.

5.      Kerjasama Kelompok
Image Source:  www.vebma.com
Tidak ada pekerjaan besar yang bisa diselesaikan oleh tenaga seseorang saja. Setidaknya itu yang saya percaya. Pernyataan tersebut tentunya bukan mengada-ada atau pun tipuan belaka, itu adalah fakta yang tidak bisa dibantahkan. Pekerjaan-pekerjaan besar hanya bisa diselesaikan oleh banyak orang dengan sistem kerjasama yang memadai. Tim dengan kerjasama yang solid akan menghasilkan output yang luar biasa baiknya. Inilah hal yang perlu dicontoh, sifat kerjasama telah yang menjadi ciri khas yang selalu ada pada orang-orang yang tinggal di negara maju.
Di negara-negara maju jarang sekali terdapat pekerjaan yang sifatnya individualistik, pekerjaan-pekerjaan yang ditawarkan rata-rata adalah pekerjaan yang bersifat kelompok yang menuntut adanya kerjasama yang baik dan solid. Klaim yang didapatkan dari hasil kerja pun bukan atas nama pribadi seseorang, melainkan akan diatasnamakan kerja tim. Sifat kerjasama ini juga sudah ditanamkan sejak dini melalui sistem pendidikan yang ada di negara tersebut, mulai dari kampus, laboratorium dan tugas mata kuliah pun banyak yang bersifat kelompok yang menuntut adanya kerjasama. Inilah yang menjadi salah satu kekuatan terbesar yang dimiliki oleh orang-orang Jepang.
Image Source:  rezakureiji.wordpress.com
Ada anekdot yang berbunyi, “Satu profesor Jepang akan kalah dengan satu profesor Amerika, hanya saja sepuluh profesor Amerika tidak akan bisa mengalahkan sepuluh profesor Jepang yang berkelompok”. Tentunya hal ini merupakan penguat tentang pentingnya sebuah kerjasama. Pekerjaan yang ditangani secara berkelompok tentunya akan lebih mudah dan cepat selesai dibandingkan dengan pekerjaan tersebut diselesaikan secara individu.
Dalam kebudayaan Jepang pun ada yang disebut dengan “rin-gi”, lebih mudahnya kita dapat menyebutnya dengan musyawarah untuk mufakat. Dalam ritual “rin-gi” ini dilakukan secara berkelompok untuk membicarakan sebuah hal dalam menentukan keputusan yang paling strategis terhadap masalah yang sedang dihadapi.

6.      Tertib
Image Source:  the-dailyjapan.com
Ketertiban adalah kebiasaan yang telah menjadi budaya yang ada pada setiap negara maju. Ketertiban ini meliputi semua bidang kehidupan, seperti tertib hukum, tertib sosial dan tertib ekonomi. Orang-orang yang ada di negara maju menjadikan sifat tertib sebagai pondasi dalam membangun negaranya. Tidak ada negara maju dan besar tanpa adanya rakyat yang tertib terhadap aturan. Sifat tertib ini telah mendarah daging dan menjadi sebuah pola pikir yang harus dilakukan mereka tanpa ragu. Hal yang sangat berkebalikan dengan kondisi negara kita saat ini – Indonesia.
Sebagai contoh sederhana ialah budaya mengantre. Ketertiban dalam mengantre adalah hal yang wajib dijaga di negara maju, bukan karena terpaksa, tetapi karena mereka menyadari bahwa ada manfaat lebih dibandingkan mengantre dengan cara yang acak-acakan tanpa aturan. Mereka tidak saling dorong atau pun berbuat usil lainnya untuk mendahului orang di depannya. Saat mereka mengantre pun akan tenang dan tidak banyak berulah. Dengan contoh sederhana ini tentunya telah mencerminkan hal yang patut kita contoh sebagai modal awal kita untuk membangun negara yang maju.

7.      Menjaga Kebersihan
Image Source:  pokoronto.wordpress.com
Saya punya anggapan bahwa Indonesia tidak akan menjadi negara maju kecuali warganya bisa menjaga kebersihan terlebih dulu. Memang terdengar sepele dan mudah untuk dilakukan. Tetapi pada kenyataannya, kebersihan adalah hal yang cukup sulit untuk ditegakkan di negeri ini. Masih banyak dari warga kita yang lebih suka membuang sampah di sungai daripada membuangnya ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Fakta ini memang sangat miris sekali karena kebanyakan orang yang membuang sampah di sungai adalah warga yang tinggal di kota-kota besar yang notabenya sering dijadikan percontohan.
Ada pengamatan sederhana tentang bagaimana bedanya sungai yang ada di negara maju dan sungai yang ada di negara berkembang. Ketika kita melihat sungai yang ada di negara maju kebanyakan sungai tersebut adalah bebas dari sampah dan airmya pun relatif jernih, tetapi keadaan sebaliknya terjadi ketika kita melihat sungai-sungai yang ada di negara berkembang, kebanyakan sungai yang ada sudah dipenuhi oleh sampah rumah tangga - seperti plastik – dan airnya pun juga relatif kotor dan berbau tidak sedap. Tentunya keadaan seperti ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus terjadi, perlu adanya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai.
Kebersihan bagi orang-orang yang tinggal di negara maju adalah sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi. Kebersihan menjadi salah satu cara mereka menikmati hidup dengan lebih nyaman daripada hidup berdampingan dengan sampah. Mereka meyakini bahwa kebersihan adalah hal utama yang sangat perlu dijaga agar kenyamanan mereka tidak terganggu oleh hal-hal yang tidak perlu – seperti bau tidak sedap dan banjir.
Image Source:  iqbalhariadi.com

Content Source: segalainfo.id

No comments: