Image Source : warohmah.com
Sudah
sejak lama tubuh manusia menjadi objek penelitian oleh manusia itu sendiri. Ini
disebabkan karena tubuh manusia-sejak dulu sampai dengan saat ini-masih
menyimpan banyak sekali misteri yang belum terungkap sepenuhnya. Masih banyak
teka-teki yang perlu untuk dipecahkan dan diungkap dari tubuh manusia. Dan oleh
karena itu, manusia masih perlu banyak belajar hanya sekadar untuk memahami
dirinya sendiri.
Mungkin
banyak dari kalian yang telah mengetahui beberapa misteri dan teka-teki yang
ada pada tubuh manusia. Banyak darinya yang belum dipecahkan dan tetap
menyimpan misteri besar untuk segera dipecahkan. Untuk zaman semaju dan
secanggih seperti sekarang pun para peneliti masih belum mampu secara pasti
untuk menjawab teka-teki yang berhubungan dengan tubuh manusia. Entah itu
karena teknologinya yang belum cukup untuk melakukan penelitian atau pun juga karena
fenomena-fenomena tersebut bukan merupakan ranah bagi manusia untuk
menelitinya.
Image Source : www.merdeka.com
Setidaknya
ada puluhan bahkan ratusan fenomena-dan mungkin juga lebih dari itu-yang masih
menjadi top secret bagi manusia untuk
diungkap. Kita masih bertanya-tanya tentang apa dan mengapa fenomena itu bisa
terjadi. Para peneliti pun masih bekerja keras untuk menjelaskan secara logis
dari setiap fenomena yang ada. Dari sekian banyak fenomena yang terjadi, saya
rasa hanya Tuhan yang bisa menjawabnya. Dan bagi kita sebagai manusia, fenomena
itu hanya akan menjadi tanda tanya besar yang akan tetap menjadi misteri yang
tak terpecahkan.
Dari
sekian banyak misteri yang ada, beberapa diantaranya telah diungkap dan
beberapa diantaranya lagi hanya sedikit yang telah terungkap. Mungkin kalian
pernah mendengar atau pun bahkan membaca tentang Street Light Interference
dan Precognitive
Dream. Keduanya adalah contoh fenomena tubuh manusia yang belum
terungkap secara penuh. Masih terlalu banyak misteri dan pertanyaan yang belum
terjawab dari kedua fenomena itu.
Banyaknya
fenomena yang ada, tidak mungkin bagi saya untuk menjelaskan secara gamblang
satu per satu fenomena tersebut. Selain harus mencari banyak rujukan dan
referensi, membahasnya pasti membutuhkan banyak waktu. Oleh karena itu, pada
postingan kali ini saya hanya akan membahas ‘kulit’ dari beberapa fenomena
tersebut. Berikut my7top merangkumnya untuk kalian dalam 7 Fenomena Tubuh Manusia.
1.
Street Light Interference
(SLI)
Image Source : taotauajer.blogspot.co.id
“Kalian sedang berjalan di malam yang dingin, di samping
jalanan sepi kalian melihat sebuah lampu jalan menyala terang. Kalian berjalan mendekatinya,
namun lampu itu mati secara tiba-tiba, seakan menolak kehadiran kalian. Tetapi
kalian menghiraukan dan menganggap lampu itu telah usang dan rusak. Lalu kalian
berjalan menjauhi dan secara tiba-tiba pula lampu tersebut kembali menyala.
Kalian memperhatikan sekitar, dan tidak ada seorang pun di jalanan kecuali
kalian. Dan seketika itu juga kalian menyadari sebuah keanehan baru saja terjadi”.
Sebagian dari kalian mungkin
pernah mengalami kejadian seperti di atas, atau bahkan mungkin sering
mengalaminya. Lampu yang kalian dekati tiba-tiba mati, dan seketika kalian
meninggalkan lampu tersebut, secara tiba-tiba pula lampu itu menyala kembali.
Lalu kalian berfikir bahwa kalian telah mengalami kejadian supranatural yang
aneh. Apakah ada penjelasan logis tentang kejadian
seperti ini?
Jawaban logis untuk kejadian seperti
di atas memanglah ada. Namun, sepenuhnya belum terjawab dengan pasti. Kejadian
matinya lampu secara mendadak karena kehadiran seseorang-layaknya cerita di
atas-ternyata pernah diteliti oleh seorang bernama Hillary Evans. Beliau adalah orang pertama kali menamakan kejadian
ini dengan Street Light Interference
(SLI). Beliau juga adalah seorang anggota dari The Association for The Scientific Study of Anomalous Phenomena (ASSAP).
Dalam buku yang diterbitkannya pada tahun 1993 yang berjudul “SLIders: The Enigma of Street Light
Interference”, beliau memperkenalkan untuk pertama kalinya istilah Street Light Interference (SLI) ini
kepada dunia. Di dalam buku tersebut beliau juga membahas lebih mendetail
tentang fenomena aneh yang satu ini.
Namun, apakah
kejadian Street Light Interference
ini dapat dialami oleh semua orang? Atau hanya terjadi pada beberapa orang
saja? Jawabannya ialah SLI ini
dapat dialami oleh semua orang, tetapi secara umum kemungkinan terjadinya akan
lebih tinggi untuk beberapa orang tertentu. Beberapa orang tersebut adalah
orang yang tidak tertarik pada dunia paranormal serta jarang menceritakan
kejadian yang dialaminya ini kepada orang lain karena takut dianggap gila.
Orang dengan dua kriteria tersebut lebih besar kemungkinannya untuk mengalami Street Light Interference (SLI) ini.
Mungkin kalian ada yang
bertanya-tanya tentang penyebab kejadian yang cukup aneh ini. Secara garis
besar ada dua teori utama penyebab terjadinya Street Light Interference. Yang pertama adalah teori adanya
gelombang listrik yang dihasilkan oleh otak yang memengaruhi lampu, sedangkan
yang kedua adalah teori Confirmation Bias
(penciptaan persepsi) yang dikemukakan oleh David Barlow.
(Baca selengkapnya di sini).
2.
Sleep Paralysis(SP)
Image Source : www.selipan.com
“Kalian terbangun tiba-tiba di malam hari, kalian merasa itu
sekitar pukul 01.00 atau pukul 02.00 dini hari. Tetapi seketika suasana menjadi
aneh, kalian merasa ada yang tidak beres di sekitar kalian, seperti ada sesuatu
yang mengancam jiwa. Kalian ingin berteriak sekuat tenaga, namun tidak ada
suara yang keluar sedikit pun. Tubuh pun terasa kaku seperti diikat. Ditambah
lagi dengan perasaan sesak di dada, seakan ada makhluk tidak kasatmata yang
duduk di atas dada kalian. Kalian berfikir tidak akan pernah bangun lagi keesokan harinya”.
Fenomena aneh yang bisa terjadi
pada tubuh manusia selanjutnya adalah seperti pada cerita singkat di atas.
Kalian mungkin menyebut fenomena aneh tersebut dengan tindih hantu, irep-irep atau pun rep-repan. Tidak mengherankan orang-orang kita menyebutnya dengan
ketiga istilah tersebut karena kejadian ini biasa dikaitkan dengan kehadiran makhluk
yang tidak kasatmata/hantu.
Di belahan bumi lain, tindih
hantu/irep-irep/rep-repan ini biasa
disebut dengan The Old Hag Syndrome.
Mengapa kejadian ini diberi nama seperti itu? Ini karena kepercayaan orang
dahulu yang menganggap bahwa kejadian ini disebabkan oleh seorang penyihir (old hag), sehingga jadilah istilah The Old Hag Syndrome ini.
Tetapi, saya tidak akan membahas
kejadian tindih hantu ini dari sudut pandang supranatural atau pun mistis. Kali
ini saya akan membahas sedikit tentang kejadian aneh ini dari sudut pandang
sains dan ilmu modern. The Old Hag
Syndrome/tindih hantu dalam dunia sains lebih dikenal dengan istilah Sleep Paralysis (SP).
Walaupun oleh beberapa orang sering
dikaitkan dengan kejadian mistis, ternyata Sleep
Paralysis TIDAK ada hubungannya
sama sekali dengan hal-hal mistis, bahkan sains telah mengungkapnya dengan jelas
dan gamblang tentang fenomena ini. Ilmu pengetahuan telah menjelaskan bahwa biasanya
Sleep Paralysis terjadi ketika otak
sedang mengalami masa/kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM Dreaming Sleep) dan kondisi sadar.
Hal tersebut pernah diungkapkan
oleh Dr. Max Hirshkowitz untuk
menjelaskan penyebab terjadinya Sleep
Paralysis. Pada kondisi seperti halnya di atas, otak mematikan sebagian
besar otot-otot tubuh yang menyebabkan beberapa organ bagian tubuh tidak bisa
digerakkan dengan baik (REM Atonia). Penjelasan
yang diberikan oleh Dr. Max ini setidaknya telah menjawab pertanyaan, mengapa ketika Sleep
Paralysis terjadi tubuh terasa kaku seperti diikat?
Dalam beberapa kasus Sleep Paralysis, terjadinya fenomena ini
sering bersamaan dengan timbulnya perasaan adanya makhluk gaib di sekitar orang
yang mengalaminya. Adakah penjelasan logis untuk hal ini? Tentu saja ada. Dalam
beberapa kasus tersebut, Sleep Paralysis
biasanya memang timbul bersamaan dengan perasaan adanya makhluk tidak kasatmata.
Tidak hanya itu saja, beberapa orang yang pernah mengalami Sleep Paralysis juga mengaku mendengar suara-suara aneh dan suara
pintu yang terbuka sendiri. Menurut Florence
Cardinal, seorang psikolog, gejala-gejala tersebut adalah wajar/normal
ketika Sleep Paralysis terjadi. Hal-hal
itu merupakan halusinasi yang terjadi ketika Sleep Paralysis.
Apakah Sleep Paralysis dapat terjadi pada semua
orang? Tentu
saja, ya. Sleep Paralysis dapat
terjadi pada semua orang. Namun, kemungkinan terjadinya Sleep Paralysis akan meningkat pada beberapa orang dalam kondisi tertentu.
Misalnya adalah:
·
Pada orang yang tidur telentang,
·
Pada orang yang mengalami kelelahan berlebih,
·
Pada orang yang jadwal tidur normalnya terganggu,
·
Dan bahkan pada orang yang biasa meminum obat-obatan
penenang.
Banyak orang yang pastinya tidak
ingin mengalami fenomena yang satu ini. Disamping menakutkan dan membuat
jantung berdetak lebih cepat, Sleep
Paralysis juga merupakan tanda bahwa orang yang mengalaminya adalah orang
yang tidak peka terhadap kesehatan. Oleh karenanya, untuk menghindari Sleep Paralysis ini terjadi pada kalian,
maka lakukanlah:
·
Tidur cukup dan teratur,
·
Kurangi stress,
·
Olahraga teratur.
Yang intinya adalah lakukanlah
gaya hidup sehat.
(Baca selengkapnya di sini).
3.
Precognitive Dream
Image Source : ululysn.wordpress.com
“Suatu malam kalian bermimpi bahwa akan terjadi banjir
besar di sebuah kota. Dan beberapa hari kemudian bencana itu pun terjadi secara
nyata dan bahkan diberitakan oleh media. Kalian berfikir mimpi yang kalian
alami itu adalah sebuah kebetulan (kebetulan yang amat kebetulan). Kalian
menghiraukan dan menganggapnya hanya sebagai bunga tidur yang tidak biasa.
Beberapa malam kemudian, kalian memimpikan salah satu anggota keluarga kalian
meninggal. Dan mimpi itu pun kembali menjadi kenyataan. Kalian menjadi
ketakutan karena merasa bertanggung jawab atas dua kejadian tersebut. Adakah
penjelasan logis atas kejadian ini?”.
Mungkin kalian pernah menggalami
kejadian serupa layaknya cerita di atas. Kalian mengira mimpi itu merupakan
pertanda akan terjadinya sebuah peristiwa (dan memang pertanda yang sangat
nyata). Kalian pun merasa ketakutan dan merasa bertanggung jawab atas setiap kejadian
sebelumnya dan peristiwa yang akan terjadi setelahnya. Kalian merasa stress dan
bimbang tentang apa yang akan kalian lakukan kedepan.
Adanya mimpi yang menjadi
kenyataan memang kerap kali dialami oleh sebagian orang. Banyak dari mereka
tidak tahu bagaimana menyikapi peristiwa ini. Dan banyak dari mereka pula yang
strees dan bingung untuk bertindak apa dan bagaimana. Namun, tidak perlu
khawatir berlebihan karena pada dasarnya setiap orang memang bisa mengalami
kejadian yang satu ini. Seperti yang dikemukakan oleh Robert Waggoner yang menyatakan bahwa mimpi yang menjadi kenyataan ini
dapat dialami oleh setiap orang tanda memandang status, jabatan, budaya, ras,
agama, dsb.
Sebelum lebih jauh saya
menjelaskan, saya akan memberitahu bahwa secara sains kejadian yang cukup aneh
ini sering disebut dengan Precognitive
Dream. Istilah Precognitive Dream
sendiri memiliki definisi umum yaitu “sebuah mimpi yang memberikan informasi
kepada seseorang tentang hal yang akan terjadi di masa depan”. Dengan kata lain
mimpi ini bersifat meramalkan.
Lalu, apakah
setiap mimpi yang menjadi kenyataan bisa disebut
sebagai Precognitive Dream?
Menurut ilmu pengetahuan dan sains, sebuah mimpi bisa dikatakan sebagai Precognitive Dream harus memenuhi empat
syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut yaitu:
·
Tidak boleh menjadi nyata karena probabilitas.
·
Subjek yang memimpikan tidak mengetahui peristiwa
tersebut akan terjadi.
·
Bukan merupakan self
fulfilling prophecy (ramalan yang dipenuhi sendiri).
·
Dan bukan merupakan pengaruh telepati.
Khusus syarat yang keempat, Sigmund Freud (Bapak Psikoanalisa)
pernah menyatakan bahwa “sebuah fakta yang tidak terbantahkan bahwa tidur
merupakan kondisi yang sangat baik untuk telepati”. Maka dari itu, mimpi yang menjadi
kenyataan karena dipengaruhi oleh telepati tidak bisa disebut dengan Precognitive Dream.
Dalam beberapa kasus Precognitive Dream, banyak orang yang
menjadi stress, tertekan dan bahkan depresi karena selalu teringat dengan mimpi
yang telah dialaminya. Namun, harus diingat juga bahwa Precognitive Dream TIDAK
menjadi sebab terjadinya sebuah peristiwa, Precognitive
Dream HANYA memberikan sebuah
gambaran dan informasi tentang sebuah peristiwa di masa depan.
Seperti yang telah saya kemukakan
sebelumnya bahwa Precognitive Dream
dapat dialami oleh setiap orang. Namun, beberapa kriteria orang tertentu lebih
memungkinkan untuk mengalami mimpi yang satu ini. Setidaknya ada tiga kriteria
orang yang lebih mungkin mengalami Prcognitive
Dream, yaitu pada:
·
Orang yang memiliki emosi terkendali.
·
Orang yang memiliki daya kreasi tinggi (kreatif).
·
Dan orang yang sering melakukan kegiatan disiplin mental
(seperti yoga dan meditasi).
Dengan masih banyaknya misteri
dan pertanyaan yang menyelimuti Precognitive
Dream, beberapa peneliti telah melakukan riset tentang apa yang menjadi
sebab terjadinya hal ini. Dari sekian riset dan penelitian yang telah
dilakukan, para peneliti tersebut menyimpulkan tentang teori yang mungkin
adalah penyebab utama terjadinya Precognitive
Dream. Setidaknya ada tiga teori yang dikemukakan oleh para peneliti untuk
menjelaskan kejadian mimpi yang cukup aneh ini. Tiga teori tersebut ialah:
·
Teori Frekuensi (layaknya hewan yang peka terhadap
getaran).
·
Teori Law of Large
Numbers (terjadi menurut hukum statistik) oleh Robert Todd Carroll.
·
Teori Bias Memori (hanya mengingat mimpi yang menjadi
nyata dan melupakan yang tidak menjadi nyata).
Telah banyak peneliti yang berusaha
untuk mengungkap fenomena Precognitive
Dream ini, tetapi masih banyak pertanyaan dan misteri yang belum
terjawabkan hingga saat ini. Seperti jawaban dari pertanyaan, mengapa mimpi ini bisa terjadi? Sains belum bisa
menjawabnya dengan pasti. Para peneliti hanya bisa berspekulasi tentang alasan
adanya Precognitive Dream. Mungkin
saja kejadian ini adalah cara bagi kita sebagai manusia untuk beradaptasi dan
merupakan mekanisme untuk mempertahankan diri kita dari bahaya.
(Baca selengkapnya di sini).
Kalian bisa membaca daftar nomor 4-7 di postingan
selanjutnya, ya. Terima kasih J
Content
Source : enigmablogger.com
No comments:
Post a Comment