Image Source: belajartani.com
Cabai adalah bahan pangan yang
sering kita jumpai dalam masakan Indonesia, terlebih lagi jika masakan itu
berasal dari Pulau Sumatera, hampir
dipastikan cabai tidak akan pernah absen. Dengan rasa pedasnya yang khas dan
membuat ketagihan, para pecintanya akan merasa kurang puas dalam bersantap jika
dalam makanannya tidak ada bahan yang satu ini. Walaupun rasanya yang membakar
lidah dan terkadang membuat sakit perut, cabai tetap tidak akan bisa
tergantikan dengan bahan makanan lain.
Mungkin
kalian sering makan makanan pedas, entah itu di restoran, rumah makan Padang
atau bahkan di warteg sekalipun. Di situ kalian bisa merasakan berbagai macam
masakan dengan cita rasa pedas yang luar biasa, apalagi jika cabai yang digunakan
adalah cabai rawit-cabai kecil yang pedasnya cetar. Jika kalian pikir bahwa
rasa pedas dari cabai rawit adalah yang paling pedas, kalian salah, karena
faktanya di dunia ini masih banyak jenis cabai lain yang pedasnya puluhan
bahkan ratusan kali lipat dibandingkan cabai rawit. Kalian ingin mengetahui
jenis cabai apa saja itu? Simaklah artikel di bawah ini.
Image Source: ekbis.sindonews.com
Sebelum
ke artikel inti, izinkan saya untuk menyinggung sedikit apa itu “pedas”?
Sebenarnya pedas bukanlah rasa yang biasa dirasakan lidah layaknya rasa manis,
asin, asam atau pun pahit. Pedas sendiri adalah sensasi yang muncul dari zat
kimia bernama capsaicin, zat yang ada
pada tumbuhan inilah penyebab dari rasa pedas yang kita rasakan.
Rasa manis, asin, asam dan pahit yang
dirasakan lidah diterima oleh reseptor tersendiri yang berfungsi untuk
merasakan dan selanjutnya mengirimkan sinyalnya ke otak untuk diterjemahkan ke
dalam rasa-rasa itu, sedangkan capsaicin
diterima oleh papila lidah oleh reseptor sensorik khusus panas tinggi. Reseptor
sensorik tersebut akan menyampaikan sinyal ke otak layaknya sinyal kulit
terkena panas, sehingga otak akan mengirim respon balik seperti sensasi terkena
panas ketika kita merasakan rasa pedas. Inilah yang menyebabkan sensasi pedas
muncul.
Rasa
pedas sendiri memiliki ukuran yang diakui secara internasional dengan satuan
tingkat kepedasan cabai yang sering disebut dengan Scoville Heat Units/SHU. Namanya diambli dari seorang pengembang
dan peneliti yang bernama Wilbur
Scoville (2012). Berikut inilah daftar 7
Cabai Terpedas di Dunia versi My7top.
1.
Carolina Reaper (1.569.300 s/d 2.200.000
SHU)
Image Source: kekoknatural.blogspot.co.id
Carolina Reaper adalah nama dari cabai terpedas di dunia saat
ini. Dengan tingkat kepedasan mencapai 2.200.000 SHU, cabai jenis ini tingkat
kepedasannya 100x lipat lebih pedas dibandingkan dengan cabai Jalapeno. Cabai ini adalah hasil
persilangan antara cabai jenis Bhut
Jolokia dan Habanero Merah. Walaupun demikian, cabai ini terpisah dari
spesies Chinense capsicum. Carolina
Reaper ini dibudidayakan pertama kali di daerah Rock Hill, California Selatan.
Cabai ini memegang rekor sebagai
cabai terpedas di dunia sejak tanggal 7 Agustus 2015 oleh Guinness World Record karena tingkat kepedasannya melebihi dari
cabai Trinidad Moruga Scorpion-cabai
terpedas di dunia sebelumnya.
2.
Trinidad Moruga Scorpion (1.200.000 s/d 2.009.231
SHU)
Image Source: www.bukalapak.com
Di peringkat kedua sebagai cabai
terpedas di dunia ialah Trinidad Moruga
Scorpion. Dengan tingkat kepedasannya yang bisa mencapai 2.009.231 SHU,
cabai ini pernah memegang rekor sebagai cabai terpedas di dunia versi Guinness World Record sebelum dikalahkan
oleh Carolina Reaper.
Cabai jenis ini adalah cabai yang
berasal dari Moruga, Trinidad &
Tobago. Cabai yang memiliki kombinasi antara rasa pedas dan manis ini
bentuknya agak bulat dan berwarna merah terang jika sudah masak. Yang unik dari
cabai asal Moruga ini adalah rasa pedasnya yang tidak langsung terasa, namun
rasa pedas yang dirasakan akan terus meningkat begitu pun dengan sensasi
panasnya. Cabai jenis ini dapat tumbuh dengan baik di sebagian besar belahan
dunia.
3.
Bhut Jolokia/Cabai Setan (1.001.304 SHU)
Image Source: pusatbiji.blogspot.co.id
Yang ketiga ini ialah cabai yang
berasal dari daerah timur laut India,
seperti Assam, Nagaland dan Manipur
serta juga di negara Bangladesh.
Dengan nama Bhut Jolokia yang diambil dari bahasa Assam dan Bengali yang
artinya cabai setan, cabai jenis ini memiliki tingkat kepedasan mencapai
1.001.304 SHU. Cabai ini juga memiliki nama lain yang cukup unik, yaitu naga marica yang berarti cabai naga.
Cabai ini pernah menjadi cabai
terpedas di dunia pada tahun 2006 sebelum dikalahkan oleh Trinidad Moruga Scorpion dan Carolina
Reaper. Bentuknya juga cukup unik yaitu gemuk, kecil dan keriput. Walaupun
begitu, penduduk Assam memercayai bahwa cabai ini memiliki khasiat untuk
membantu menyembuhkan rematik, kanker, osteoporosis, menurunkan tekanan darah
tinggi dan kolesterol.
Dalam pengobatan tradisional pun
Bhut Jolokia sering digunakan untuk menyembuhkan kaki dan tangan yang dingin,
sakit otot punggung, terkilir dan memar.
4.
Habanero/Cabai Gendol (100.000 s/d 575.000
SHU)
Image Source: www.jitunews.com
Di urutan nomor empat sebagai
cabai terpedas di dunia versi My7top ada cabai Habanero atau orang Indonesia sering menyebutnya dengan cabai
gendol. Tidak mengherankan disebut cabai gendol karena bentuknya yang bengkok
dan mengembung. Cabai ini berasal dari semenanjung
Yucatan di Amerika Tengah. Cabai Habanero
ini ada dua jenis yaitu Orange Habanero
(100.000 s/d 350.000) dan Red Savina Habanero
(350.000 s/d 575.000), yang tentunya jauh lebih pedas diandingkan dengan cabai
rawit.
Walaupun berasal dari Amerika
Tengah, penanaman cabai ini juga bisa dilakukan di Indonesia. Sebagai contohnya
adalah perkebunan yang ada di Bandung,
Jawa Barat dan Pegunungan Dieng di
Jawa Tengah.
Negara penghasil cabai Habanero terbesar saat ini ialah Meksiko yang dibudidayakan di Yucatan, Campeche dan Quintama Roo.
Walaupun demikian, masih ada perkebunan komersil di Belize, Kosta Rika, Texas dan California.
5.
Marbles Five Color
Peppers
(5.000 s/d 30.000 SHU)
Image Source: mahasiswamakan.wordpress.com
Cabai yang memiliki tingkat
kepedasan 5.000 s/d 30.000 SHU ini berasal dari jenis Capsicum annuum. Cabai ini memiliki bentuk yang bulat dengan
diameter kira-kira 0,5 inci. Cabai ini awalnya berwarna hijau lalu berwarna
cream atau putih, setelah itu menjadi kuning, kemudian berwarna oranye, ungu,
dan menjadi merah ketika sudah matang. Karena warnanya yang menarik, tidak
jarang ada orang yang menggunakannya sebagai tanaman hias. Cabai ini berasal
dari Amerika Selatan dan Meksiko.
6.
Purple Flash Pepper (5.000 s/d 30.000 SHU)
Image Source: www.bukalapak.com
Selanjutnya ada cabai yang diberi
nama Purple Flash Pepper. Dinamakan
begitu karena warna dari tanamannya yang dominan ungu. Daun dari tanaman cabai
ini berwarna ungu gelap, bunganya juga berwarna ungu gelap, ukuran cabainya
relatif kecil dan bulat serta berwarna ungu hingga merah. Tanaman cabai ini
juga memiliki ketahanan yang baik di lingkungan dengan suhu yang tinggi, kelembaban
dan kekeringan. Tanaman ini juga memenangkan “Mississippi Medalions” pada tahun 2010. Dengan warnanya yang juga
cukup menarik itu, tanaman cabai Purple
Flash Pepper menjadi salah satu varietas cabai hias yang paling indah.
7.
Serano Pepper (10.000 s/d 25.000 SHU)
Image Source: www.bukalapak.com
Cabai yang berasal dari negara
bagian Meksiko-Puebla dan Hidalgo-ini bernama Serano
Pepper. Cabai ini memiliki berbagai macam warna, yaitu hijau, merah,
cokelat, jingga dan kuning. Serano Pepper
ini sering dikonsumsi dalam keadaan mentah walaupun sering juga dimatangkan dan
diolah menjadi hidangan meksiko, seperti pico
de gallo dan salsa. Jenis cabai
lain yang tingkat kepedasannya hampir sama adalah Peter Pepper dan Aleppo Pepper.
Content
Source: www.jendela-alam.com
No comments:
Post a Comment